Adalah penyempitan lumen urethra karena dindingnya mengalami fibrosis dan kehilangan elastisitasnya.
Etiologi :
A. Congenital
Sering terdapat di daerah :
· Fossa navicularis
· Pars membranasea
B. Traumatik
Terutama akibat “ Straddle injury “ à ruptur urethra à gross hematuri
Straddle injury dibedakan stadium :
I. Dinding urethra robek
Bila sampai 1 – 5 bulan tak diobati à striktur urethrae
Terapi : antibiotka & DC
II. Dinding urethra & corpus spongiosum robek, fascia Buck intak
III. Dinding urethra, corpus spongiosum & fascia Buck rusak total
Terjadi hubungan antara lumen urethra & jaringan subcutis à darah & urin mengalir ke subcutis à perineum àscrotum inguinal à penis à meninggal akibat anemia & urosepsis.
Terapi operatif segera karena emergency.
C. Infeksi
Biasanya disebabkan oleh V.D dan akan timbul setelah 6 – 12 bulan.
Gejala :
· Pancaran kecil, lemah dan sering mengejan
· Bisanya karena retensi urin à cystitis
Diagnosa :
Anamnesa à Riwayat VD, riwayat trauma
Uretthrocystogrfi Bipoler à melihat :
· Lokasi striktur ( proksimal / distal ) à untuk tindakan operasi
· Besar kecilnya striktur
· Panjang striktur
· Jenis striktur
Kateterisasi à ukuran 18F – 6F à bila gagal kemungkinan :
· Retenssio urin total
· Massa tumor
Terapi :
Konservatif
Bila cateter 6F gagal à masukkan bougie filliform à berhasil ganti dengan cateter Nellaton 14F/16F
Operatif
Indikasi :
· Panjang striktur 1 cm atau lebih
· Jaringan fibrotik peri urethral hebat
Metode :
A. Reseksi anatomose end to end ( panjang striktur ¾ – 1 cm )
B. Prosedur JOHNSON
· Johnson I
Ditempat striktur disayat longitudinal à eksisi jaringan fibrotik à mukosa urethra dijahitkan pada kuluit penis pendulans à pasang cateter 5-7 hr à cateter diangkat, urin keluar lewat artificial hipospadia à biarkan sampai 6 bln à jaringan daerah striktur lunak à Lakukan Johnson II
· Johnson II à pembuatan uretra baru
C. Urethroplasty à bila striktur pada pars prostatika
Cortison à suntikan langsung pada striktur urethra